pagi ini ku hela nafas panjang
ya, pagi ini aku bagai diterpa angin topan
tapi bukan angin topan yang memporak-porandakan kota kelahiranku
tetapi angin topan yang telah menghancurkan segumpal hati dalam jiwaku
terang saja, ini hati loh bukan baja
ada kabar dari sana bahwa aku ini adalah ORANG KETIGA!
bayangkan? orang ketiga? what?
dalam sejarah hidupku, nggak pernah aku membuat list perjalanan hidupku harus merebut pacar orang atau bisa disebut orang ketiga!
tapi ntah kenapa bisa begini?
ya, begitulah hidup. penuh cobaan berat dan sekarang aku yang mengalami cobaan tersebut.
pesan singkat dan panggilan terus menyerangku,
kucoba abaikan semuanya,
karena memang disini bukan aku yang salah
tepatnya aku tak tau apapun soal dia punya pacar,
dan tepatnya lagi bukan nggak tau tapi dia bilang dia udah PUTUS
nggak mungkinkan aku mau bahas-bahas tentang masa lalu dia
aku nggak suka itu
dan hidupku selama ini selalu mempercayai orang, siapapun itu
dan itulah kelemahanku
mau saja dikibuli oleh laki-laki.
balik ke topik tadi, aku terus digentayangi oleh pesan singkat dan panggilan yang ntah apa harus aku menyebutnya
akhirnya kubuka satu per satu pesan singkat itu,
waduh penuh dengan cercaan dan makian, panas dan sakit hati pastilah ya
tapi nggak aku ambil pusing
lalu panggilan itu pun menyerangku lagi
dengan rasa malas, aku angkatlah telfon itu
"halo, ada apa?" kata ku
"dek, maafin kakak ya. adek salah paham. dia mantan kakak, dia ambil B****B**** kakak di konter sewaktu kakak perbaiki" jelasnya
oh, begitu? so? masalah buat gue? kenapa ngadu-ngadu? itu urusanmu, bukan urusanku" hardikku
"please dek, kita jangan putus ya, kakak mohon, kasih kakak kesempatan kedua" pintanya
"no, thanks" jawabku singkat, lalu kumatikan telfon itu.
dan malam tiba pun, sms si makhluk itu menggangguku lagi,
aku abaikan semampuku, walau aku tau, aku bukan type orang yang cuek
aku lewati malam itu dengan rasa sakit yang teramat dalam
keesokan paginya,
panggilan itu lagi yang menghantam telingaku
dengan gontai aku angkat panggilan itu,
dia mengatakan agar aku bangun dan sholat,
tapi panggilan itu langsung aku putus, aku sudah muak dengan perhatian palsu itu
taukah kalian pembaca,
siang harinya mendadak dia menelponku lagi,
ku reject sebanyak mungkin sampai aku yang lelah,
terpaksa aku angkat panggilan itu
mau tau nggak dia ngomong apa?
"dek, kayaknya kakak lebih milih R*** deh dibanding adek, maafin kakak ya dek" jelasnya
"..."
"dek, mau kan maafin kakak? jangan ganggu kakak lagi ya" tanyanya lagi
"menganggumu? sadarkah kau yang dari kemarin mengganggu ketenanganku? "tanyaku
"...! dek jawablah, mau kan maafin kakak?" desaknya
"menelponku hanya ingin mengatakan itu?" tanyaku
"iya dek" meyakini ku
tut...tut....tut.... aku matikan telfon itu
aku fikir,biarlah dia menyakitiku begini
aku coba tegar,
kehilangan sesosok ayah saja aku bisa kuat, apalagi hanya ditinggal segelintir orang yang sebenarnya tidak penting
anda taukah pembaca?
malam harinya, dia memberikan pesan singkat yang menurutku pesan yang tak punya hati.
mau taukah?
pesan pertama
"thayank...."
pesan kedua
"thayank, lagi dimana?"
pesan ketiga
"thayank, tadi udah mandi sore nggak?"
pesan keempat
"thayank udah makan?"
pesan kelima
"thayank.... kok nggak dibalas?"
dan 10 panggilan tak terjawab
aku memang sengaja tak menjawab panggilan itu
karena apa? karena aku tau,
sekali saja aku buka pintu,
maka dia akan memasang ribuan perangkap yang akan membuat aku terluka.